Motor mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik untuk melayani beban tertentu. Pada proses ini, kehilangan energi
ditunjukkan dalam Gambar 1.
Gambar 1.
Kehilangan (losses) Motor (US DOE)
Efisiensi motor ditentukan oleh
kehilangan dasar yang dapat dikurangi hanya oleh perubahan pada rancangan motor
dan kondisi operasi. Kehilangan dapat bervariasi dari kurang lebih dua persen
hingga 20 persen. Tabel 1 memperlihatkan jenis kehilangan untuk motor
induksi.
Tabel 1. Jenis Kehilangan pada
Motor Induksi (BEE India, 2004)
Efisiensi motor dapat
didefinisikan sebagai “perbandingan keluaran daya motor yang digunakan terhadap keluaran daya
totalnya.”
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efisiensi adalah:
- Usia. Motor baru lebih efisien.
- Kapastas. Sebagaimana pada hampir kebanyakan peralatan, efisiensi motor meningkat dengan laju kapasitasnya.
- Kecepatan. Motor dengan kecepatan yang lebih tinggi biasanya lebih efisien.
- Jenis. Sebagai contoh, motor kandang tupai biasanya lebih efisien daripada motor cincin-geser
- Suhu. Motor yang didinginkan oleh fan dan tertutup total (TEFC) lebih efisien daripada motor screen protected drip-proof (SPDP)
- Penggulungan ulang motor dapat mengakibatkan penurunan efisiensi
- Beban, seperti yang dijelaskan dibawah
Terdapat hubungan yang jelas antara efisiensi motor dan beban. Pabrik motor membuat rancangan motor untuk beroperasi
pada beban 50-100% dan akan paling efisien pada beban 75%. Tetapi, jika beban turun
dibawah 50% efisiensi turun dengan cepat seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Mengoperasikan
motor dibawah laju beban 50% memiliki dampak pada faktor dayanya. Efisiensi motor
yang tinggi dan faktor daya yang mendekati 1 sangat diinginkan untuk operasi yang
efisien dan untuk menjaga biaya rendah untuk seluruh pabrik, tidak hanya untuk motor.
Gambar 2. Efisiensi Motor Beban
Sebagian (sebagai fungsi dari % efisiensi beban penuh) (US
DOE)
Untuk alasan ini maka dalam
mengkaji kinerja motor akan bermanfaat bila menentukan beban dan efisiensinya. Pada
hampir kebanyakan negara, merupakan persyaratan bagi fihak pembuat untuk menuliskan
efisiensi beban penuh pada pelat label motor. Namun demikian, bila motor beroperasi untuk waktu
yang cukup lama, kadang-kadang tidak mungkin untuk mengetahui efisiensi tersebut
sebab pelat label motor kadangkala sudah hilang atau sudah dicat.
Untuk mengukur efisiensi motor,
maka motor harus dilepaskan sambungannya
dari beban dan dibiarkan untuk melalui
serangkaian uji. Hasil dari uji tersebut kemudian dibandingkan dengan grafik kinerja standar
yang diberikan oleh pembuatnya.
Jika tidak memungkikan untuk
memutuskan sambungan motor dari beban, perkiraan nilai efisiensi didapat dari tabel khusus
untuk nilai efisiesi motor. Lembar fakta dari US DOE (www1.eere.energy.gov/industry/bestpractices/pdfs/10097517.pdf)
memberikan tabel dengan nilai efisiensi motor untuk motor
standar yang dapat digunakan jika pabrik pembuatnya tidak menyediakan data ini. Nilai
efisiensi disediakan untuk:
- Motor dengan efisiesi standar 900, 1200, 1800 dan 3600 rpm
- Motor yang berukuran antara 10 hingga 300 HP
- Dua jenis motor: motor anti menetes terbuka/ open drip-proof (ODP) dan motor yang didinginkan oleh fan dan tertutup total/ enclosed fan-cooled motor (TEFC)
- Tingkat beban 25%, 50%, 75% dan 100%.
Lembar fakta juga menjelaskan
tiga kategori metode yang lebih canggih untuk mengkaji efisiensi motor: peralatan
khusus, metode perangkat lunak, dan metode analisis.
Dengan kata lain, survei terhadap
motor dapat dilakukan untuk menentukan beban, yang juga memberi indikasi kinerja motor.
Hal ini diterangkan dalam bagian berikut.
No comments:
Post a Comment